Kadang kita merasa hidup kita tak adil. Mengapa begini? Mengapa begitu?
Kadang kita pun terlalu terlarut dalam perasaan itu, "Mengapa hidupku tak adil Tuhan, mengapa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, sedangkan aku masih saja seperti ini. Mengapa Tuhan, mengapa?"
Pengantar barusan juga mengenai keadaanku dulu, dan sekarang.
Sekilas keadaanku dulu:
1. Jarang sekali jalan-jalan seperti anak-anak pada biasanya
2. Jarang sekali membeli baju seperti anak-anak pada biasanya
Banyak sekali kekuranganku pada saat masih kecil. Dan apa yang kulakukan adalah mengeluh kepada papa, kepada Tuhan dan kepada siapa saja yang bisa disalahkan.
Seiring berjalannya waktu dan seiring aku menjadi dewasa (alias tua), aku berpikir ulang mengenai keadaanku dulu. Apakah patut aku mengeluh seperti itu, bukankah aku seharusnya bersyukur bahwa Tuhan dan papa sudah memberiku makan sehari-hari tanpa kekurangan. Patutkah aku mengeluh dengan keadaan rumahku yang kecil, bukankah aku seharusnya ebrsyukur bahwa Tuhan dan papa sudah memberiku perlindungan dari keadaan alam sekitar.
Memang teman, hidup kadang tak adil. Tapi itu seharusnya tidak membuat kita menjadi sedih, atau bahkan kasarnya "bunuh diri". Apalah guna kita mengeluh, ketika kita bisa berbuat sesuatu?
Akupun sekarang melihat kondisiku. Aku sudah bekerja dikampus, dan lagi-lagi aku masih mengeluh tentang keadaanku. Aku juga belum bisa berpikir jernih, aku sedang berusaha menjadi seseorang yang bijaksana, yang bisa menerima semua keadaan dengan akal sehat yang baik. Tapi kadang keadaan memang susah untuk diterima. Aku masih mengeluh dengan keadaan seperti ini, padahal ketika aku melihat keadaan nyata, masih banyak sekali orang yang mencari pekerjaan.
Aku tiba-tiba teringat dengan lagu Nidji dengan judul Laskar Pelangi. Lagu tersebut adalah Soundtrack dari film Laskar Pelangi, yang menceritakan bagaimana sekumpulan anak di Bangka-Belitung mati-matian mengeluhkan kondisi pendidikan mereka (sebenernya sih belum baca :p) tapi mereka tidak pernah menyerah pada keadaan, mereka berjuang. Sedikit lirik yang sekarang terngiang dipikiranku.
"Walau hidup kadang tak adil, tapi cinta lengkapi kita"
Memang teman, kadang hidup tak adil, atau SERING hidup tak adil, atau SELALU hidup tak adil. Tapi tidak pernah ada alasan yang tepat untuk menyerah. Semakin anda menyerah, makin anda mengeluh, maka makin tidak ada jalan keluar dari masalah tersebut.
Saya juga belum bisa selalu berpikir seperti itu, tapi saya akan selalu berusaha untuk dapat berpikir seperti itu :). Anggep aja Resolusi 2009.. :p
(POst diatas dilakukan dengan kemampuan "dibawah sadar" dari otak, dimana semua ketikan tidak ada dimaksudkan sebelumnya :p, jadi kalau ada macem2 yang aneh dari post diatas, harap maklum.. wakakakaka..)
No comments:
Post a Comment