Saturday, February 21, 2009

100 years

Udah lama nih ga menuangkan pikiran lewat lirik lagu :p

ni pengen menginterpretasikan sebuah lagu dari Five for Fighting, judulnya 100 Years.

I'm 15 for a moment
Caught in between 10 and 20
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are
I'm 22 for a moment
She feels better than ever
And we're on fire
Making our way back from Mars
15 there's still time for you
Time to buy and time to lose
15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live
I'm 33 for a moment
Still the man, but you see I'm a they
A kid on the way
A family on my mind
I'm 45 for a moment
The sea is high
And I'm heading into a crisis
Chasing the years of my life
15 there's still time for you
Time to buy, Time to lose yourself
Within a morning star
15 I'm all right with you
15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live
Half time goes by
Suddenly you�re wise
Another blink of an eye
67 is gone
The sun is getting high
We're moving on...
I'm 99 for a moment
Dying for just another moment
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are
15 there's still time for you
22 I feel her too
33 you�re on your way
Every day's a new day...
15 there's still time for you
Time to buy and time to choose
Hey 15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live
Pertama kali denger nih lagu (belum baca liriknya), dengan sok taunya, menebak kalau lagunya ini tentang "Jangan membuang waktu, karena hanya punya 100 tahun untuk hidup"

Eh bener, pas diliat-liat lagi yah liriknya (silahkan dilihat lho diatas :p). Liriknya ini dalem banget sebenernya, karena nih awalnya tentang cewe =='

I'm 15 for a moment
Caught in between 10 and 20
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are

Berarti kan dia masih muda, dan cewenya udah tua "Counting the ways to where you are".. Ntah cewenya pedopil atau cowonya yang suka daun busuk..

Lanjutin lagi ya..
I'm 45 for a moment
The sea is high
And I'm heading into a crisis
Chasing the years of my life
15 there's still time for you
Time to buy, Time to lose yourself
Within a morning star
15 I'm all right with you

Nah disini mulai tuh ada penyesalan, dia ceritain kalau dia udah 45 pada saat ini, dan dia udah menuju ke krisis (biasa, kalau udah tua, orang jadi begitu :p). Dan dia kasih nasehat kalau umur 15 tuh masih banyak waktu untuk kalian.

Inti dari post ini adalah, MANFAATKAN WAKTU ANDA SEBAIK-BAIKNYA (lagi2 ni otak lagi bekerja dibawah sadar ==', makanya jadi sok bijak.. wkwkwkw)

Kalau gue sendiri gmana manfaatin waktu gue, pas kuliah coba kerja jadi asisten, jadi sambil kuliah kerja jadi asisten dan lumayan, bisa nutupin biaya hidup satu bulan dari gaji, dengan bangganya pada gaji pertama telpon papa "Pah, yanuar tau biayain yanuar rada susah, ni yanuar udah diterima jadi asisten dan ni barusan gajian, jadi papah ga usah transfer perbulan yah, bayarin kuliah yanuar aja"..

[UDAH MERASA BANGGA]

"Oh, emang papah rencana ga mau kasih lagi perbulan..."

[LANGSUNG JATUH TERSUNGKUR, GA JADI BANGGA DEH]


HAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHA


Ayo, apa yang sudah anda lakukan untuk mengisi waktu luang kalian?

Tak Adil?

Kadang kita merasa hidup kita tak adil. Mengapa begini? Mengapa begitu?

Kadang kita pun terlalu terlarut dalam perasaan itu, "Mengapa hidupku tak adil Tuhan, mengapa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, sedangkan aku masih saja seperti ini. Mengapa Tuhan, mengapa?"

Pengantar barusan juga mengenai keadaanku dulu, dan sekarang.

Sekilas keadaanku dulu:
1. Jarang sekali jalan-jalan seperti anak-anak pada biasanya
2. Jarang sekali membeli baju seperti anak-anak pada biasanya

Banyak sekali kekuranganku pada saat masih kecil. Dan apa yang kulakukan adalah mengeluh kepada papa, kepada Tuhan dan kepada siapa saja yang bisa disalahkan.

Seiring berjalannya waktu dan seiring aku menjadi dewasa (alias tua), aku berpikir ulang mengenai keadaanku dulu. Apakah patut aku mengeluh seperti itu, bukankah aku seharusnya bersyukur bahwa Tuhan dan papa sudah memberiku makan sehari-hari tanpa kekurangan. Patutkah aku mengeluh dengan keadaan rumahku yang kecil, bukankah aku seharusnya ebrsyukur bahwa Tuhan dan papa sudah memberiku perlindungan dari keadaan alam sekitar.

Memang teman, hidup kadang tak adil. Tapi itu seharusnya tidak membuat kita menjadi sedih, atau bahkan kasarnya "bunuh diri". Apalah guna kita mengeluh, ketika kita bisa berbuat sesuatu?

Akupun sekarang melihat kondisiku. Aku sudah bekerja dikampus, dan lagi-lagi aku masih mengeluh tentang keadaanku. Aku juga belum bisa berpikir jernih, aku sedang berusaha menjadi seseorang yang bijaksana, yang bisa menerima semua keadaan dengan akal sehat yang baik. Tapi kadang keadaan memang susah untuk diterima. Aku masih mengeluh dengan keadaan seperti ini, padahal ketika aku melihat keadaan nyata, masih banyak sekali orang yang mencari pekerjaan.

Aku tiba-tiba teringat dengan lagu Nidji dengan judul Laskar Pelangi. Lagu tersebut adalah Soundtrack dari film Laskar Pelangi, yang menceritakan bagaimana sekumpulan anak di Bangka-Belitung mati-matian mengeluhkan kondisi pendidikan mereka (sebenernya sih belum baca :p) tapi mereka tidak pernah menyerah pada keadaan, mereka berjuang. Sedikit lirik yang sekarang terngiang dipikiranku.

"Walau hidup kadang tak adil, tapi cinta lengkapi kita"

Memang teman, kadang hidup tak adil, atau SERING hidup tak adil, atau SELALU hidup tak adil. Tapi tidak pernah ada alasan yang tepat untuk menyerah. Semakin anda menyerah, makin anda mengeluh, maka makin tidak ada jalan keluar dari masalah tersebut.

Saya juga belum bisa selalu berpikir seperti itu, tapi saya akan selalu berusaha untuk dapat berpikir seperti itu :). Anggep aja Resolusi 2009.. :p


(POst diatas dilakukan dengan kemampuan "dibawah sadar" dari otak, dimana semua ketikan tidak ada dimaksudkan sebelumnya :p, jadi kalau ada macem2 yang aneh dari post diatas, harap maklum.. wakakakaka..)